JENIS-JENIS WAYANG
- Wayang purwa juga disebut wayang kulit karena terbuat dari kulit lembu. Penyaduran sumber cerita dari Ramayana dan Mahabaratha ke dalam Bahasa Jawa Kuna dilakukan pada zaman Raja Jayabaya. Pujangga yang terkenal pada waktu itu Empu Sedah, dan Empu Panuluh serta Empu Kanwa.
Sunan Kalijaga, salah seorang walisanga (Demak, abad XV) adalah orang
yang pertama kali menciptakan wayang dengan bahan dari kulit lembu.
Dalang walang kulit yang terkenal misalnya Ki Nartosabdo, Ki Haji Anom
Suroto, Ki Timbul Hadiprayitno, dll.

- Wayang Golek banyak orang menyebut juga wayang
tengul. Wayang ini terbuat dari kayu dan diberi baju seperti manusia.
Sumber cerita diambil dari sejarah, misalnya cerita Untung Suropati,
Batavia, Sultan Agung, Banten, Trunajaya, dll. Cerita Wayang Golek juga
dapat mengambil dongeng 1001 malam dari Negara Arab. Pementasan wayang
golek tidak menggunakan kelir / layar seperti wayang kulit.

- Wayan Krucil terbuat dari kayu, bentuknya sama
dengan wayang kulit. Banyak orang menamakan juga wayang klithik.
Menceritakan riwayat Damarwulan dan Maapahit. Untuk menancapkan wayang
klitik, tidak memakai batang pisang seperti wayang kulit, tetapi
menggunakan kayu yang diberi lubang-lubang.

- Wayang Beber terbuat dari kain atau kulit lembu
yang berupa beberan. Tiap beberan merupakan stu adegan cerita. Bila
sudah tidak dimainkan, beberan itu digulung lagi. Wayang beber dibuat
pada zaman Majapahit.

- Wayang Gedog bentuknya hampir sama dengan wayang
kulit. Sumber ceritanya diambil dari cerita-cerita Raja di tanah
Jawa.Seperti Banten, Singosari, Mataram, Kediri, dll. Wayang Gedog
sekarang hampir tidak ada. Kita hanya dapat menjumpai di Musium, dibuat
pada tahun 1400an.

- Wayang Suluh pementasan wayang
suluh biasanya bertujuan untuk penerangan masyarakat. Wayang ini
tergolong wayang modern. Terbuat dari kulit dan gambarnya seperti orang
(manusia) sekarang. Wayang sulluh juga diberi pakaian seperti layanya
manusia. Sumber ceritanya diambil dari kisah perjuangan rakyat Indonesia
melawaan penjajah.

- Wayang Titi / Potehi merupakan wayang Cina. Sumber
ceritanya berasal dari cerita epos dari Negeri Cina. Wayang ini dapat
dijumpai pementasannya di Perkampungan China atau Klenteng.

- Wayang Madya diciptakan oleh K.G Mangkunegara IV pada awal abad XVII. dimana
pada waktu itu beliau menerima Serat Pustakaraja Madya dan Serat
Witaradya, dari R.Ng.Ranggawarsita pada tahun 1870. Buku tersebut
menceritakan riwayat Prabu Aji Pamasa atau Prabu Kusumawicitra dari
Negara Mamenang Kediri. Sesudah pindah ke Pengging, negeri tersebut
dinamakan Witaradya. Dengan membaca buku tersebut, timbul keinginan
beliau untuk menciptakan wayang, yang dapat mengisi kekosongan antara
masa Wayang purwa dan masa Wayang Gedog Panji.Setelah
berunding dengan R.Ng.Ranggawarsita (pemilik cerita), beliau langsung
memerintahkan penciptaan wayang Madya dengan petunjuk dasar wayang
Purwa. Permulaan pembuatan wayang Madya pada tahun 1872 dan selesai pada
tahun 1876, dengan pembuatan wayang Prabu Wirasena. Jumlah seluruh
wayang Madya ada 365 buah, disimpan dalam dua kotak dan diberi nama KYAI
MADYA. Kemudian ditambah dengan buatan Kyai Trunadipa satu kotak yang
dibuat tahun 1924. Gamelan yang mengiringi wayang Madya dinamakan
Barang.Sumber ceritanya diambil dari cerita Pandawa setelah Perang
Barathayuda, misalnya Prabu Parikesit.

- Wayang Orang merupakan cerita Wayang Purwa yang
dipanggungkan dengan pemeran orang dewasa dan dicampur dengan
sendratari, sumber ceritanya seperti halnya Wayang Purwa yaitu Ramayana
dan Mahabaratha. Perkumpulan wayang orang yang terkenal, misalnya,
Ngesti Pandawa ( Semarang ), Sriwedari ( Surakarta ).

Dalang
Sinden
Pangrawit


